Kelas 4 MI Ma'arif Pijenan sedang melaksanakan shalat Dhuha |
Habituasi
atau pembiasaan merupakan proses yang sangat penting dalam pendidikan. Proses
pembiasaan ini bertujuan membentuk sikap dan perilaku peserta didik yang
relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang
berulang-ulang, terus-menerus, dan konsisten sehingga perbuatan atau
keterampilan itu benar-benar dikuasai dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang
sulit ditinggalkan. Jadi, inti dari proses ini adalah pengulangan, yakni mengulang
dan membiasakan suatu tindakan tertentu dalam waktu yang lama.
Habituasi
atau pembiasaan ini juga menjadi metode kunci dalam proses pendidikan di MI Ma’arif
Pijenan. Salah satunya adalah membiasakan siswa melaksanakan shalat Dhuha
secara tertib dan benar. Pembiasaan shalat Dhuha ini dilakukan setiap pagi di
bawah bimbingan dan pantauan guru atau ustadz.
Ada
dua model pembiasaan yang diterapkan dalam pelaksanaan shalat Dhuha ini. Pertama,
seluruh siswa semadrasah melaksanakan shalat Dhuha bersama di halaman madrasah
yang dipimpin oleh seorang ustadz. Kedua, siswa melaksanakan shalat
Dhuha bersama-sama di kelasnya masing-masing. Model kedua inilah yang diaplikasikan
oleh dewan asatidz (guru Program Diniyyah an-Nahdliyyah) setiap pembelajaran
pada hari Sabtu.
Selain
membiasakan shalat Dhuha, dewan guru dan asatidz juga membimbing dan mengevaluasi
siswa dalam mempraktikkan thaharah (wudhu), pembacaan asmaul husna dan doa selepas
shalat Dhuha, serta muroja’ah (mengulang) hafalan Juz Amma. Dengan rangkaian
pembiasaan ini diharapkan siswa menjadi generasi Qur’ani yang shalih, alim, cendekia,
dan ahli ibadah.
0 komentar: