Selamat malam pembaca.
Mungkin admin terlalu bersemangat ya, malam-malam begini update berita terbaru
dari madrasah. Malam yang sangat indah karena kemarin malam nampaknya ada
kenampakan alam blood moon ya. Ada yang sempat menyaksikan? okelaah
Pagi tadi, tepat hari
Jum’at tanggal 29 Juni 2018 madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pijenan kedatangan motivator
hebat yang berasal dari Solo, kalau sekilas membaca CV (curriculum vitae)
beliau, nampaknya perjalanan pengalaman mengajar ataupun menjabat sebagai
kepala sekolah sudah cukup mumpuni ditambah lagi kini beliau menjadi konsultan
pendidikan.
Nah, segitu dulu ya
perkenalannya. Sekarang kita baca dan simak bersama isi dari motivasi yang beliau
sampaikan tadi.
- Guru, digugu lan ditiru. Apa yang kita lakukan akan menjadi magnet tersendiri bagi siswa. Karena siswa itu adalah manipulasi yang handal, dan sentral pendididkan kalau bukan guru siapa lagi. Nah, kalau kita sadar posisi kita sebagai seorang pendidik, kita harus bisa mengontrol apapun yang akan kita lakukan. Apalagi dengan adanya posisi menjadi guru yang selalu berjam2 dihadapan siswa, harus bisa mengelola emosi, menstabilkan semangat, dan tentunya bisa mendidik dan menyampaikan ilmu secara seimbang. Segala sesuatu jika dimulai dari hati maka hatipun yang akan menerima, jika kita mendidik dari hati, maka hati anakpun yang akan menerima.
- Siswa bukan sebuah warna, bukan sebuah satu warna yang bisa diperlakukan sama. Kelas adalah ruang praktik bersama. Dimana kita sadar, bahwa didalam kelas terdapat berbagai macam warna yang semuanya jika disajikan secara bersama-sama akan menjadi kesatuan yang indah. Kita tidak bisa memperlakukan warna biru sama dengan memperlakukan warna merah. Warna hanyalah sebuah contoh bahwa murid itu bukan sesuatu hal yang bisa kita samakan dalam hal apapun termasuk dalam hal kemampuan anak. Setiap anak mempunyai kemampuan dan bakat yang berbeda, kita tidak bisa memaksa satu kelas untuk bisa berbakat dalam satu hal yang sama. Sampai halnya ikan, ikan ya ikan, kita tidak akan bisa memaksa ikan untuk bisa terbang seperti burung dan memanjat seperti kucing. Pahami kemampuan anak dan temukan bakat yang ada dalam diri anak.
- Dimanapun satuan pendidikan, pasti selalu mempunyai visi dan misi. Setiap hari senin dalam upacara bendera akan ada waktu khusus untuk membaca visi misi madrasah secara bersama-sama. Visi dan misi akan bisa melekat dalam diri seorang apabila kita senantiasa mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya formalitas tulisan yang tak bermakna tapi harapannya dalam sebuah visi dan misi itu, semua yang berada dilingkungan madrasah bisa memahaminya secara nyata. Karena visi melambangkan satu tujuan bersama yang nantinya akan dirawat dan dipetik secara bersama-sama juga. Dan selain itu, pribadi masing-masing guru juga harus mempunyai visi misi dalam hidupnya, agar lebih bisa mempunyai greget dalam menjalani kehidupan.
- Pembentukan karakter itu dilmulai dari diri sendiri, untuk memulai segala sesuatunya tentunya harus berasal dari hal yang tersempit dan terkecil. Jika kita ingin merubah dunia, maka hal utama yang harus kita lakukan adalah merubah diri sendiri. Kalau kita saja enggan merubah diri sendiri, jangan harap bisa merubah oranglain. Mulai dari hati, mantapkan niat, lalu mulai melangkah untuk menemukan hal-hal yang baru. Jika kita melihat madrasah-madrasah hebat, tentu guru-guru dan orang yang berada dalam lingkungan mdrasah juga hebat. Pendidik adalah orang yang harus bisa mencintai ilmu, haus akan ilmu-ilmu, dan juga haus untuk membagikan ilmu yang ia dapatkan kepada oranglain. Dengan begitu akan terjadi keseimbangan, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang bisa dibagikan dan bermanfaat bagi orang lain. Untuk itu, di harapkan para pendidik, jangan ada alasan untuk berhenti belajar, karena belajar itu dimulai dari kita lahir sampai masuk tiang lahat. Menfaatkan waktu yang masih ada untuk belajar untuk berkarya dan belajar lebih lagi.
sekian
_Semoga bermanfaat_
1 komentar: